COR MEUM TIBI OFFERO DOMINE, PROMPTE ET SINCERE

Rabu, 28 April 2010

TEOLOGI

TEOLOGI

Ada apa dengan Teologi ? apa itu Teologi ? apakah Teologi merupakan suatu bentuk penyesatan terbaru dalam gereja ? pertanyaan-pertanyaan ini hanyalah sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh oleh setiap orang dalam kehidupan bergereja kita. Dengan demikian bukan suatu hal yang salah jika dalam jemaat muncul berbagai macam konsepsi atau pengertian tentang Teologi mulai dari yang melihat sisi positif dari teologi sampai dengan yang mengatakan bahwa Teologi itu setan. Dimanakah posisi saudara dalam menyikapi “TEOLOGI” ? Sebelum kita menentukan posisi kita dalam menyikapi Teologi, mari kita belajar lebih dalam tentang arti Teologi dan posisi Teologi yang seharusnya dalam Iman Kristen kita.
Teologi berasal dari Bahasa Yunani “Theos” dan “Logos”. Secara literal Theos dapat diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia sebagai “ALLAH”. Sedangkan Logos dapat diterjemahkan sebagai “Ilmu, Pengetahuan, Firman, Kata-kata, Perkataan”. Dengan demikian Teologi dapat diartikan secara Literal sebagai “Ilmu Tentang Allah”. Secara Literal, Teologi telah mendapat arti yang pas dengan pengartian diatas. Hanya saja dalam Iman Kristen Teologi tidaklah cukup hanya dengan diartikan sebagai Ilmu Tentang Allah. Teologi tidaklah cukup diterjemahkan secara Literal, karena Teologi merupakan satu kata yang kompleks, dan mengandung arti yang begitu luas, bahkan menurut penulis Teologi mempunyai arti seluas alam semesta ini. Berkata tentang Teologi tidaklah cukup hanya dengan berkata tentang Allah saja, tetapi mengatakan Teologi harus juga berusaha lebih jauh untuk mengerti tentang Allah dan karya-karya ciptaanNya dan hubungan antara Allah dengan semua ciptaanNya. Dengan demikian mengatakan Teologi harus juga berusaha untuk memahami karya ciptaan Allah, khususnya karya ciptaanNya yang kita sebut manusia dan juga karya karya penebusan Allah terhadap umat manusia. Dengan demikian Teologi adalah bidang studi yang berusaha untuk menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin Iman Kristen yang berdasarkan Alkitab, ditempatkan dalam konteks berpikir umat manusia, dikalimatkan dalam bahasa manusia sebagai pedoman manusia dalam menghadapi kehidupan.
Teologi harus bersifat Alkitabiah karena Teologi berdasarkan Alkitab firman Tuhan. Teologi bersifat sistematis karena teologi menggunakan keseluruhan ayat-ayat dalam Alkitab tanpa mengecualikan satu ayat dari ayat yang lain. Teologi berkaitan dengan keseluruhan budaya manusia dan secara spesifik mengenal kebudayaan dengan detail-detailnya. Teologi bersifat kontemporer walaupun teologi membicarakan masalah-masalah yang abadi.
Teologi adalah induk dari segala Ilmu Pengetahuan. Teologi muncul sejak pertama kali sejak Allah berfirman kepada manusia, dan lebih jauh lagi dapat dikatakan bahwa Teologi muncul sejak Allah menciptakan dan mengenalkan diriNya kepada alam semesta. Teologi berasal dari Allah, karena Allah dan hanya untuk kemuliaan Allah. Berawal dari teologilah segala macam bentuk pengetahuan manusia berasal, oleh karena itu dikatakan bahwa Teologi merupakan induk dari segala macam Ilmu Pengetahuan yang ada di dunia.
Dalam belajar Teologi diperlukan pengetahuan luas. Beberapa bidang studi yang dibutuhkan untuk belajar Teologi antara lain : Ilmu-ilmu Alkitab, Ilmu-ilmu Sejarah, Ilmu-ilmu Doktrinal dan Ilmu-ilmu Praktis. Secara garis besar Teologi dibagi 4 : Teologi Biblika, Teologi Historis, Teologi Sistematika dan Teologi Filosofis. Untuk memudahkan seseorang belajar Teologi sistematika yang sangat rumit maka teologi sistematika dibagi menjadi beberapa bidang yaitu : Doktrin Alkitab (Bibliologi), Doktrin Allah (Teologi Proper), Doktrin Kristus (Kristologi), Doktrin Roh Kudus (Pneumatologi), Doktrin Manusia, Doktrin Dosa (Hamartiologi), Doktrin Keselamatan (Soteriologi), Doktrin Gereja (Eklesiologi) dan Doktrin Akhir Zaman (Eskatologi). Lebih jelasnya Teologi dapat dijelaskan dalam bagan seperti dibawah ini
Bagan Teologi
Ilmu Alkitab Ilmu Sejarah Ilmu Doktrinal Ilmu Praktika



TEOLOGI



Teologi Biblika Teologi Historis Teologi Sistematika Teologi Filosofis

Doktrin Alkitab Doktrin Allah Doktrin Kristus Doktrin Keselamatan Doktrin Manusia Doktrin Dosa Doktrin Gereja Doktrin Akhir Zaman

Teologi adalah induk dari semua pengetahuan manusia. Teologi bersumber dari Allah, jadi Teologi sebagai pengetahuan pun akan dapat diketahui sepanjang Allah mengenalkan diriNya kepada manusia. Untuk itu manusia dituntut belajar banyak hal sebagai sarana supaya dirinya mengenal Teologi sebagai jalan untuk mengenal Allah, ciptaanNya dan karya-karya penebusanNya terhadap manusia. Hanya sayang manusia sekarang ini cenderung menganggap Teologi sebagai sesuatu yang sesat, bahkan penulis pernah mendengar sendiri seorang pengkhotbah mengatakan bahwa Teologi adalah sesuatu yang sesat, bahkan ada yang lebih ekstrim mengatakan bahwa Teologi adalah anak didik setan. Hal ini menganggap jemaat cenderung antipati dengan Teologi. Jemaat yang mau sekolah di Sekolah Teologi diarahkan (hanya) untuk sekolah Teologi yang mengajarkan hal-hal yang praktis tanpa memakai dasar Alkitab yang kuat dengan beralasan bahwa belajar Teologi akan membuat manusia bertambah sesat. Sebenarnya alasan yang sebenarnya adalah karena belajar di Seminari–seminari Alkitab memakan waktu yang lama dan tentunya membutuhkan dana yang jauh lebih banyak dibanding dengan sekolah-sekolah yang hanya mengajarkan hal-hal praktis tanpa dasar Alkitab yang kuat, bukankah demikian bapak ibu saudara sekalian ? jadi bagaimana Gereja dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas jika jemaat-jemaat yang mau berpikiran maju dikungkung oleh Pendeta yang berpikiran sempit yang (kemungkinan besar) tidak mau disaingi oleh jemaatnya yang berpikiran maju. Gereja zaman sekarang hanyalah gereja yang ingin mendapat hasil instant tanpa mau menunggu waktu Tuhan. Gereja hanya berpuas diri apabila jemaat yang datang banyak memenuhi bangku gereja. Gereja hanya berpuas diri apabila mempunyai gedung gereja yang megah dengan dilengkapi AC yang dingin, Sound system dan alat musik yang Made in luar negeri (built up katanya). Gereja tidak mau jemaat yang dihasilkan berkualitas. Gereja tidak mau mengembangkan diri mereka dan hanya bangga dengan warisan masa lalu yang itu-itu saja. Gereja yang mengatakan bahwa mereka bergerak dalam pergerakan Roh Kudus sebenarnya harus mengoreksi diri mereka sendiri apakah mereka sekarang sedang megikuti pergerakan Roh Kudus seperti yang mereka gembar-gemborkan tersebut ataukah mereka sedang terjebak dalam Status Quo yang mereka ciptakan sendiri. Ingat kejatuhan mula-mula berasal dari kesombongan diri sendiri yang mengakibatkan terbangunnya menara gading pada diri seseorang.
Teologi bukanlah sesuatu yang rumit. Teologi hanya kelihatan rumit bagi orang-orang yang alergi terhadap Teologi. Teologi hanyalah suatu ungkapan yang sederhana ketika kita bersandar kepada Allah yang sudah memberikan FirmanNya sebagai alat pengenalan yang pribadi kepada kita. Kita juga bisa belajar Teologi dari alam semesta yang sedang kita hadapi sekarang ini. Bahkan dengan sederhana dapat penulis katakan bahwa pada saat kita mengatakan “Allah” sebenarnya kita sedang berteologi tentang pribadi Allah dalam kehidupan kita.
Tulisan ini hanyalah suatu keinginan penulis agar pembaca mempunyai pemahaman yang mendekati kebenaran. Penulis ingin pembaca membuka wawasan mereka sendiri tentang Allah. Allah kita adalah Allah yang progresif yang tidak terjebak dalam pengenalan masa lampau. Allah kita adalah Allah yang bergerak dalam zaman dan bergerak bersama zaman. Kalau pengenalan kita akan Allah hanya sebatas pengenalan dangkal maka kita akan tertinggal dalam mengikuti pergerakan Roh Kudus seperti yang selama ini didengang-dengungkan oleh para hamba Tuhan bahkan mungkin pembaca sekalian pernah mengatakan hal tersebut. Sekarang terserah anda, pilhan ada pada tangan saudara, masih tetapkah saudara berpandangan sempit, dangkal dan menganggap Teologi sebagai sesuatu yang negatif, sesat, harus dijauhi, ataukah saudara mengambil sisi positif dan mau untuk belajar Teologi lebih dalam lagi sebagai sarana untuk mengenal Allah kita lebih sempurna lagi. Alangkah dalamnya Hikmat pengetahuan Allah, tak terselami oleh pemikiran manusia. mari kita belajar Teologi dengan hati yang suci untuk mengenal Allah dan karyaNya bagi keselamatan kita, umat pilhanNya. Seperti kata Yohanes Calvin : Kuserahkan hatiku kepada Tuhan dengan tepat dan benar. Amin Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar