ARTI DAN TUJUAN HIDUP
(STUDI EKSEGETIS TEOLOGIS INJIL YOHANES 19 : 28 – 30)
BAB I
PENDAHULUAN
Arti dan tujuan hidup, suatu kata yang sederhana, akan tetapi seberapa banyak dari manusia di dunia yang mempunyai arti hidup belum dapat diketahui secara pasti jawabannya. Banyaknya fenomena bunuh diri, bertambahnya jumlah pasien penghuni rumah sakit jiwa, angka kriminalitas yang cenderung semakin tinggi, sifat manusia yang semakin hari semakin cenderung untuk berbuat anarkis hanyalah sebagian contoh yang menurut penulis merupakan akibat dari belum mengertinya manusia tentang arti dan tujuan kehidupannya.
Dalam studi ini, penulis akan mencoba melihat dari arti dan tujuan dari hidup, dengan mengambil contoh dari Injil Yohanes 19 : 28 – 30. Sebagai suatu perbandingan sejarah hidup yang akan membawa penganut iman Kristen kepada pengenalan yang sejati kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat yang Agung. Membawa pengikut iman Kristen kepada pemahaman yang benar akan arti dan tujuan hidup mereka di dunia. Dengan demikian akan membawa suatu perubahan yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga orang akan melihat perbedaan antara orang kristen dan bukan.
BAB II
INJIL YOHANES
LATAR BELAKANG INJIL YOHANES
Injil Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes . Tidak ada fakta sejarah yang meragukan hal tersebut. Kitab ini ditulis oleh seorang Rasul yang sejak awal mengikuti perjalanan Yesus Kristus pada waktu ia dipanggil menjadi rasul sampai akhirnya rasul Yohanes juga menjadi saksi mata yang menyaksikan Yesus mati di kayu salib. Yohanes adalah saudara dari Yakobus anak dari Zebedeus. Yohanes –menurut tradisi– juga merupakan seorang rasul yang paling muda dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain. Dengan fakta ini juga melihat tradisi yang gereja mula-mula yang mengatakan bahwa rasul Yohanes dibuang ke Patmos, tidak menutup kemungkinan bahwa rasul Yohanes merupakan rasul yang meninggal dunia paling akhir dibandingkan dengan rasul-rasul yang lain.
Yohanes adalah seorang pribadi yang meledak-ledak. Sifat ini sempat membawanya beserta saudaranya Yakobus kepada suatu masalah ketika mereka berdua mendapatkan teguran oleh Yesus, di waktu lain sifat ini juga sempat menimbulkan kemarahan pada murid-murid yang lain.
Injil Yohanes ditulis sebagai jawaban atas masuknya pengejaran-pengajaran Gnosis yang mulai masuk pada jemaat gereja mula-mula. Sebagai bentuk perlawanan atas pengajaran tersebut yang mulai merasuk kedalam sendi-sendi pengajaran gereja mula-mula. Injil Yohanes secara garis besar berbeda dengan ketiga injil sinoptik yang lain, dimana ketiga injil sinoptik (Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas) menceritakan pribadi Yesus dari perbuatan-perbuatan yang dilakukanNya, sedangkan Injil Yohanes menceritakan Pribadi Yesus dari pengajaran-pengajaranNya. Hal ini memang diakibatkan dari sudut pandang dan tujuan penulisan yang berbeda dari keempat Injil.
STRUKTUR INJIL YOHANES
Walter E Elwell menyusun Injil Yohanes dalam dua struktur :
1. Book of Signs : bagian ini menggambarkan bagaimana Yesus menata ulang pandangan Yahudi tentang system institusi mereka, sinagog, sakramen kurban, guru-guru taurat, perayaan hari besar Yahudi. Bagian ini juga menggambarkan penataan ulang yang dilakukan oleh Yesus terhadap system pengajaran Yahudi yang dilukiskan dalam anggur, kebijaksanaan, air, kesembuhan, roti, terang dan hidup.
2. Book of Glory : bagian ini menggambarkan tentang bagaimana Yesus membawa murid-muridnya kepada pemahaman yang baru tentang segala sesuatu yang akan mereka alami sebagai pengikut Yesus, dan bagaimana Yesus menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya di dunia sudah tiba pada kesudahannya.
BAB III
YOHANES 19 : 28 – 30
STUDI EKSEGETIS TEOLOGIS
Yohanes 19 : 28 – 30
Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai,, berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: ” Aku Haus!” disitu ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu berkatalah Ia; “ Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan NyawaNya.
Nats Alkitab diatas menceritakan bagaimana Yesus meninggal di kayu salib. Jika dibaca lebih cermat ada kata yang diulangi yaitu, telah selesai dan sudah selesai. Ayat 28 dalam Alkitab New International Version ditulis Knowing that all was now Completed. Yang dapat diterjemahkan secara bebas mengetahui bahwa segala sesuatu telah diselesaikan. Sedangkan dalam ayat 30 dikatakan “It is Finished” yang diterjemahkan secara bebas sebagai sedang diselesaikan.
Kata sudah selesai dan telah selesai dalam bahasa Yunani (Kitab Perjanjian baru ditulis dalam Bahasa Yunani Koinne, bahasa sehari-hari daerah Palestina pada masa Yesus hidup ) berakar pada kata yang sama yaitu : kata ini mempunyai bentuk kata kerja orang ketiga tunggal, bertenses present aktif indikatif. Dalam pengertian, present aktif adalah suatu bentuk waktu yang menjelaskan bahwa suatu pekerjaan sedang dikerjakan dengan kata lain kata menjelaskan bahwa Yesus sedang menyelesaikan pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
Kata diulang hingga dua kali dalam perikop ini untuk menegaskan bahwa pekerjaan Yesus sesaat sampai Dia berada di kayu salib sedang dalam keadaan diselesaikan. Hal ini merupakan suatu kebiasaan dalam gaya penulisan Alkitab dimana terjadi pengulangan pada saat penulis ingin menegaskan apa yang menjadi maksud dan tujuan dari penulisan nats tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
Jesus as the Revelation of God. Yesus Penyataan Allah, dalam bahasa jawa dikatakan Gusti Allah Ngejawantah. Atau Allah menyatakan diriNya dalam rupa Yesus Kristus sebagai penyataan Allah yang sempurna karena Yesus adalah Allah itu sendiri, dikirim oleh Allah dan menyatakan Kemuliaan Allah di dunia dan tidak ada seorangpun yang pernah dan akan sama seperti pribadiNya.
Kenapa Yesus mengatakan sudah selesai pada saat Dia berada diatas kayu salib ? Yesus berani mengatakan sudah selesai karena Dia tahu apa yang menjadi tujuanNya berada di dunia. Yesus mengatakan sudah selesai karena Dia tahu apa arti hidupNya. Melalui pribadi Yesus, Allah menyatakan diriNya, melalui pribadi Yesus, Allah menyatakan rencanaNya bagi umat pilihanNya. Melalui Pribadi Yesus, Allah menyatakan kasihNya kepada umat yang PilihanNya.
Yesus mengatakan suhda selesai karena Dia tahu apa yang menjadi tugasnya di dunia ini telah diselesaikan. Dia telah menyelesaikan apa yang ditugaskan kepadaNya, apa yang dibebankan kepadaNya oleh Allah Bapa. Yesus bukan pribadi yang lebih Rendah dibanding Allah Bapa, tetapi Yesus juga bukan pribadi yang lebih tinggi disbanding Allah Bapa. Yesus adalah pribadi kedua Allah bersama-sama dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Yesus tahu apa yang menjadi tugasNya di dunia. Yesus tahu bahwa Dia sudah menyelesaikan tugas yang diembanNya dari Allah Bapa. Dia tahu Arti dan tjuan Hidup Dia berada di dunia ini. Dengan hal tersebut dengan lantang Dia berani mengatakan : “Sudah selesai.”
BAB V
APLIKASI
Sudahkah orang kristen mengetahui apa yang menjadi arti dan tujuan hidup saudara di dunia ini. Siapa saya ? untuk apa saya hidup ? kenapa saya hidup ? bukanlah merupakan suatu pertanyaan yang gampang untuk dijawab, akan tetapi, juga bukan merupakan suatu pertanyaan yang susah untuk dijawab. Ketika hidup menjadi semakin sulit untuk dijalani, ketika tantangan badai kehidupan semakin keras menerpa, ketika iman Kristen dihadapkan pada tantangan abu-abu, bukan sekedar hiatm putih, dengan apakah orang kristen menjawabnya ? hanya dengan bersandar kepada Yesus, satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat, orang kristen akan mengetahui arti dan tujuan hidup mereka. Dengan mengetahui arti dan tujuan kehidupan, orang Kristen akan tetap tegar menantang badai kehidupan. Dengan demikian ada perbedaan kualitas hidup antara orang Kristen dan bukan, ada perbedaan yang besar antara pengikut kristus dan bukan, ada perbedaan yang besar antara orang yang dibenarkan oleh Iman dan bukan. Jika orang melihat perbedaan tersebut, nama Tuhan Yesus Kristus akan dimuliakan selamanya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aland B. Kurt Alan dkk, The Greek New Testament, (Fourth Revised edition) D-Stuttgart : Deutsche Bibelgesellschaft
2. Alkitab, Terjemahan Baru , Lembaga Alkitab Indonesia
3. Elwell, Walter A., Evangelical Dictionary of Biblical Theology, Baker Books, Michigan.
4. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Yayasan Komunikasi Bina Kasih
5. JL. Packer, Merril C. Tenney, William White Jr., Ensiklopedi Fakta Alkitab. Gandum Mas, Malang
6. Lynne Newell, Bahasa Yunani Koinne. Institut Injili Indonesia Malang
7. Sutanto, Hasan, MTh. Perjanjian Baru Interlinier Yunani Indonesa dan Konkordansi Perjanjian Baru, Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta
8. Tenney, Merrill C. Dunia Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang
9. The Holy Bible, New International Version, International Society, Colorado Springs, 1973
Tidak ada komentar:
Posting Komentar